Akper Baiturrahmah Padang

  • Beranda
  • Sejarah
    • Struktur Organisasi AKPER Baiturrahmah
  • LPPM
    • Pengabdian Masyarakat
      • Roadmap Pengabdian
      • Rekapitulasi Penelitian
      • Kode Etik Penelitian dan Pengabdian
    • Penelitian
      • RIP Penelitian
      • Roadmap Penelitian
    • Pedoman Penelitian dan PkM
  • LPM
    • Organisasi LPM
      • Struktur Organisasi
      • Proker SPMI
    • Dokumen
    • AMI
  • Visi – Misi
  • Gallery Album
  • Kontak
  • Layanan
    • SPMB
    • Tracer Study
Hubungi
  • Home
  • Berita
  • Perawat Indonesia Paling Jagoan di ASEAN
3 Juni 2025

Perawat Indonesia Paling Jagoan di ASEAN

Perawat Indonesia Paling Jagoan di ASEAN
by / Rabu, 22 Juni 2016 / Published in Berita
[av_layout_row border=” min_height=’0′ color=’main_color’ mobile=’av-flex-cells’ id=”] [av_cell_one_full vertical_align=’top’ padding=’30px’ background_color=” src=” background_attachment=’scroll’ background_position=’top left’ background_repeat=’no-repeat’ mobile_display=”] [av_textblock size=” font_color=” color=”] 023103000_1469934633-20160731-melihat-kenyamanan-di-rawat-inap-executive-level-pradolo-4Liputan6.com, Jakarta Anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) Hendri Saparini menyoroti masalah sumber daya manusia (SDM) di Indonesia pada era pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Nasional (MEA).

Faktor tenaga kerja Indonesia dinilai masih kurang kompetitif dengan negara lain, sehingga terpaksa harus menerima upah murah.

“Kita khawatir Indonesia terancam masalah sumber daya manusia serbuan dari negara lain, padahal kita justru bisa mengancam negara lain dengan jumlah penduduk yang banyak dan bonus demografi banyak penduduk berusia produktif,” jelasnya saat menghadiri Launching dan Talkshow Buku Inisiatif KAFEGAMA di LCBI, Jakarta, Jumat (7/10/2016).

Menurut Direktur Eksekutif CORE Indonesia ini, salah satu profesi di Indonesia yang menjadi unggulan di negara lain, yakni perawat.

“Perawat kita itu jagoan di luar negeri, karena berdasarkan penelitian, perawat kita humble, teliti, sabar. Tapi ironis tidak dibekali sertifikat keahlian, sehingga tidak bisa bergaji tinggi,” dia menjelaskan.

Anggota KEIN yang lain, Sudhamek AWS ‎meminta kepada masyarakat Indonesia tidak takut dengan era MEA. Hanya saja, industri-industri unggulan nasional perlu diiringi dengan peningkatan keahlian tenaga kerja.

“Sebenarnya kita tidak perlu takut dengan MEA. Tapi perlu diantisipasi soal tenaga kerja. Skill workers Indonesia kalah kompetitif dengan negara lain, jadi pemerintah diminta untuk mengalokasikan anggaran lebih untuk mempersiapkan tenaga kerja terampil ini,” tutur dia.

Menurut Pendiri GarudaFood Group ini, ASEAN bukan merupakan kompetitor Indonesia. Persaingan ‎Indonesia dengan negara Asia, yakni India, China, Jepang, bahkan Amerika Serikat (AS).

“Sebab saat saya mau memasukkan produk ke Jepang bekerjasama dengan pemain minuman lokal terbesar. Tapi tetap saja kalah dengan produk lokal di sana, karena brand produk lokal sudah tertancap kuat di benak penduduk Jepang,” papar Sudhamek.

Oleh sebab itu, Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Rhenald Kasali menyarankan ‎agar Indonesia dapat bekerja secara konsisten dan memaksimalkan sumber daya alam maupun SDM besar yang dimiliki Indonesia.

“Kita punya sumber daya alam laut, energi, pangan yang besar, tapi masalahnya kita hanya ingin bekerja parsial, jalan pintas saja. Kalau maindset kita masih ke arah sana, kita tidak akan pernah jadi yang terbaik di ASEAN,” tandas Rhenald.
[/av_textblock] [/av_cell_one_full][/av_layout_row]

  • Tweet

About

What you can read next

Perawat Tertua Ini Telah 72 Tahun Membantu Orang Lain
Workshop Relokasi Penempatan Ujian Kompetensi Periode Agustus 2020
Perawat Rentan Tertular Virus Hepatitis B dari Jarum Suntik

Peta

Alamat

Jl. Raya By Pass Km. 15 Kelurahan Air Pacah Kecamatan Koto Tangah Kota Padang (25176)

Contact details

Email : [email protected]
Phone : (0751) 463058
free counters
Copyright © 2021 Akper Baiturrahmah | akperbaiturrahmah.ac.id
Yayasan Baiturrahmah Padang
TOP